thumb.viva.co.id
Nganjuk, – Trihandy Cahyo Saputro, calon wakil bupati Nganjuk nomor urut 3, baru-baru ini membuat pernyataan yang cukup menarik perhatian. Ia berpendapat bahwa dengan gaji sebesar Rp1,1 juta, masyarakat di Kabupaten Nganjuk dapat menjalani kehidupan yang sejahtera. Pernyataan ini muncul saat Debat Calon Wakil Bupati di Gedung Wanita Kabupaten Nganjuk pada Rabu, 6 November 2024.
Trihandy menjelaskan bahwa pendapatan per kapita Kabupaten Nganjuk per tahun mencapai Rp29,92 juta. Jika kita bagi, itu berarti pendapatan bulanan masyarakat Nganjuk sekitar Rp2,5 juta. Menariknya, ia menyebutkan bahwa angka ini sudah di atas UMR (Upah Minimum Regional) yang ditetapkan sebesar Rp2,2 juta.
“Jika dibandingkan dengan pengeluaran per kapita yang hanya Rp1,1 juta, ini menunjukkan bahwa kehidupan masyarakat di Kabupaten Nganjuk cukup terjangkau,” ungkapnya. Ia menambahkan, dengan pendapatan bulanan sebesar Rp1,1 juta, masyarakat Nganjuk seharusnya bisa hidup sejahtera dan nyaman.
Namun, di balik pernyataan optimis ini, ada data yang perlu diperhatikan. Trihandy menegaskan bahwa kehidupan di Kabupaten Nganjuk terjangkau dan sejahtera, tetapi kenyataan di lapangan bisa jadi berbeda. Hal ini menjadi sorotan bagi banyak pihak, termasuk rival politiknya.
Cawabup Nganjuk nomor urut 1, Aushaf Fajr, memberikan tanggapan yang cukup kritis terhadap pernyataan Trihandy. Ia menilai bahwa apa yang diungkapkan oleh Trihandy sangat berbanding terbalik dengan kenyataan yang ada. “Banyak warga Kabupaten Nganjuk yang masih bingung tentang apa yang akan mereka makan besok,” tegas Aushaf, menyoroti masalah pemerataan ekonomi dan infrastruktur yang masih menjadi pekerjaan rumah besar bagi pemerintahan sebelumnya.
Dengan demikian, meskipun Trihandy memiliki visi optimis untuk kesejahteraan masyarakat Nganjuk, tantangan nyata di lapangan tetap harus dihadapi. Ini adalah sebuah pengingat bahwa angka-angka ekonomi tidak selalu mencerminkan kondisi kehidupan sehari-hari masyarakat.