cdn0-production-images-kly.akamaized.net
Meta, perusahaan yang dikenal sebagai pengembang Facebook dan Instagram, menghadapi tantangan unik dalam ambisinya untuk membangun pusat data AI yang menggunakan tenaga nuklir. Rencana ambisius ini terhambat oleh keberadaan spesies lebah langka di lokasi yang telah dipilih.
Menurut laporan dari Financial Times, Meta telah menemukan lokasi yang ideal di Amerika Serikat untuk pusat data AI berbasis nuklir. Mereka bahkan hampir menyelesaikan kesepakatan dengan operator pembangkit listrik tenaga nuklir setempat. Namun, penemuan lebah langka di area tersebut memaksa mereka untuk menunda rencana ini.
Kejadian ini menunjukkan betapa pentingnya mempertimbangkan faktor lingkungan dalam proyek teknologi canggih. Kehidupan liar, seperti lebah, memiliki dampak yang signifikan terhadap keputusan bisnis dan pengembangan infrastruktur. Meta kini harus mencari cara untuk menyeimbangkan ambisi teknologi dengan tanggung jawab lingkungan.
Meskipun rencana ini terhambat, Meta tetap berkomitmen untuk mengeksplorasi sumber energi berkelanjutan untuk pusat datanya. Perusahaan lain seperti Microsoft, Google, dan Amazon juga tengah berinvestasi dalam energi nuklir untuk mendukung layanan AI mereka. Ini menunjukkan bahwa industri teknologi semakin menyadari pentingnya keberlanjutan dalam operasional mereka.
Dengan adanya tantangan ini, Meta harus mempertimbangkan lokasi alternatif untuk pusat data AI mereka. Sementara itu, perhatian terhadap keberadaan spesies langka seperti lebah menjadi pengingat bahwa teknologi dan lingkungan harus berjalan beriringan.