thumb.viva.co.id
Indramayu, – Dalam dunia politik, ketegangan sering kali muncul, dan baru-baru ini, calon bupati (Cabup) Indramayu, Nina Agustina, menjadi sorotan setelah mengancam akan melaporkan warganya ke pihak kepolisian. Tindakan ini diambil setelah insiden yang melibatkan nomor urut pasangan calon lain, yang menunjukkan pentingnya etika dalam berpolitik.
Dalam sebuah video yang viral di media sosial, rombongan Cabup Indramayu nomor urut 3, Nina Agustina, terlihat melintas dengan pengawalan mobil patwal polisi. Namun, tiba-tiba SUV hitam yang ditumpangi Nina berhenti dan ia mendekati salah satu warga. Nina merasa rombongannya dicegat oleh pendukung lawannya, Cabup nomor urut 2, Lucky Hakim.
"Kenapa kamu mencegat saya seperti ini? maksudnya apa dua-dua begini, ngapain? saya jalan baik-baik mereka angka 2 (nomor urut cabup Lucky Hakim)," kata Nina dalam video tersebut. Ia menegaskan bahwa tindakan tersebut adalah kesalahan dan mengancam akan melaporkan warga yang terlibat.
"Saya minta ditangkap malam ini, saya tungguin semuanya, tolong semua yang tadi mencegat saya duduk, saya minta dilaporkan semuanya, saya minta KTP-nya saya bawa ke Polsek," tambah Nina dengan nada tegas.
Menanggapi viralnya video tersebut, Cabup Lucky Hakim pun angkat bicara. Ia merasa perlu memberikan klarifikasi karena namanya disebut-sebut oleh Nina. Lucky menegaskan bahwa warga tersebut tidak mencegat rombongan Nina dan menunjukkan bukti video yang mendukung pernyataannya.
Menurut Lucky, kesalahpahaman ini terjadi karena warga tidak dapat membedakan antara jenis mobil yang digunakan oleh kedua calon bupati tersebut. Ia menjelaskan bahwa rombongan Nina menggunakan Mitsubishi Pajero Sport, sedangkan rombongannya menggunakan Fortuner, meskipun keduanya sama-sama berwarna hitam dan dikawal mobil patwal.
"Maaf ibu bupati bu Nina, masyarakat Indramayu itu mungkin lugu tak bisa membedakan antara mobil Fortuner hitam sama mobil Pajero hitam, karena mobil di depan kita itu sama-sama mobil polisi," jelas Lucky dalam video klarifikasinya.
Dengan demikian, insiden ini menunjukkan betapa pentingnya komunikasi dan pemahaman dalam dunia politik, terutama menjelang pemilihan umum yang semakin dekat.