cdn0-production-images-kly.akamaized.net
Jakarta - Singapura, yang dikenal sebagai negara metropolitan, memiliki ragam seni kontemporer yang terkemuka di Asia Tenggara. Pameran "URBAN PULSE: Spectrum of Contemporary Art in Singapore" di Surabaya, yang berlangsung dari 26 Oktober hingga 9 November 2024, adalah hasil kolaborasi antara Kedutaan Besar Singapura di Jakarta, Singapore Tourism Board, dan ISA Art and Design.
Karya-karya dari seniman kontemporer Singapura ditampilkan dengan apik di Orasis Art Space. Setiap karya berusaha menyampaikan pesan tentang identitas pribadi di tengah perkotaan yang terus berkembang, meskipun tidak selalu indah, namun tetap layak untuk diperjuangkan.
Karya seni yang ditampilkan menggunakan berbagai medium, terinspirasi oleh prinsip Maurice Merleau-Ponty tentang "raga yang dihidupkan". Karya-karya ini menggambarkan realitas kehidupan metropolitan dan bagaimana lingkungan sekitar memengaruhi kebiasaan serta nilai-nilai yang dianut. Dari lukisan dengan prinsip desain biofilik hingga seni grafis, fotografi, dan videografi, semua ini menunjukkan bahwa seni dapat dieksplorasi melalui berbagai medium.
Salah satu karya yang menarik perhatian adalah lukisan Aiman yang memadukan elemen alam dan perkotaan dalam satu kesatuan. Ia menggambarkan karyanya sebagai metafora kehidupan yang saling berkaitan. "Seni ini berbicara tentang kedukaan, kehilangan, kebahagiaan, dan perayaan," ujarnya dengan penuh emosi.
Video karya Sophia Dominguez juga menarik perhatian, menggabungkan seni pertunjukan dan fotografi, menampilkan seseorang di tepi pantai yang mengekspresikan emosi internalnya melalui gerakan, sesuai dengan judulnya, "Baptism of Fire".
Pameran ini menjadi sarana pertukaran dialog artistik lintas budaya dan memperdalam apresiasi budaya antara Indonesia dan Singapura. Banyak pengunjung memberikan apresiasi, termasuk Kimberley Hermanto, seorang mahasiswi yang mengaku kagum dengan keunikan dan kedalaman makna setiap lukisan.
Pengunjung lain, Retno Wulandari, menambahkan bahwa meskipun tidak terlalu mengerti seni, ia merasa bisa menikmati keindahan lukisan-lukisan yang ada, bahkan menjadikannya spot foto yang menarik.
Kwok Fook Seng, Duta Besar Singapura untuk Indonesia, berharap acara seni seperti ini dapat diadakan kembali untuk memperdalam pertukaran budaya dan memperkuat kedekatan antar masyarakat. Lim Si Ting dari Singapore Tourism Board juga menekankan pentingnya pameran ini sebagai jembatan antara visi artistik kedua negara, yang menjadi pendahulu rangkaian acara Singapore Art Week 2025.
"Kami berharap pameran ini dapat menginspirasi pengunjung Indonesia untuk menjelajahi lanskap kreatif Singapura," imbuhnya.