thumb.viva.co.id
Jakarta, – Kisah ini dimulai dari seorang anak yang tidak diharapkan lahir ke dunia. Nugraha Gumilar, yang kini menjabat sebagai Jenderal Bintang 2 di TNI Angkatan Darat, lahir pada 23 Januari 1968. Sebelum kelahirannya, dokter telah memperingatkan ibunya untuk tidak memiliki anak lagi setelah anak keenam. Namun, takdir berkata lain, dan kehadirannya ternyata membawa berkah bagi keluarganya.
Setelah tiga hari kelahirannya, Nugraha Gumilar membawa keberuntungan bagi keluarganya. Ayahnya mendapatkan tugas dari Mabes TNI Angkatan Udara untuk belajar di Belanda. Menurut Nugraha, kakaknya pernah mengatakan bahwa ia dianggap sebagai anugerah yang terhampar. Nama "Nugraha" sendiri berarti anugerah, yang mencerminkan harapan dan keberuntungan yang dibawanya.
Nugraha Gumilar adalah alumni Akademi Militer angkatan 1989 dan saat ini juga mengajar di Universitas Pertahanan Indonesia. Ia telah menjabat di berbagai posisi strategis di TNI AD, termasuk sebagai Kepala Dinas Informasi dan Pengolahan Data (Kadisinfolahtad) dari 2016 hingga 2020, dan Komandan Politeknik TNI AD dari 2020 hingga 2022. Pada 2023, ia diangkat sebagai Kepala Pusat Penerangan TNI, menggantikan Laksamana Muda Julius Widjojono, dan resmi menyandang pangkat Mayor Jenderal.
Kisah Nugraha Gumilar mengajarkan kita bahwa latar belakang tidak menentukan masa depan. Meskipun lahir sebagai anak yang tidak diinginkan, ia mampu membuktikan diri dan mencapai posisi tinggi dalam karir militernya. Ini adalah contoh nyata dari ketekunan dan keberanian untuk mengubah nasib.