cdn1-production-images-kly.akamaized.net
Jakarta - Menyambut pemerintahan baru di bawah kepemimpinan presiden dan wakil presiden Prabowo-Gibran, salah satu program yang paling banyak ditunggu realisasinya oleh para pelaku industri IT adalah program Hilirisasi Digital. Inisiatif ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan mendorong pertumbuhan dalam bidang teknologi informasi.
CTI Group menyelenggarakan gathering tahunan untuk para eksekutif dan mitra bisnisnya yang tergabung dalam Golden Circle Club. Event ini bertema "Hilirisasi Digital: Peluang Bisnis & Strategi Pengembangan Teknologi Indonesia" yang membahas peluang serta tantangan dalam implementasi Hilirisasi Digital.
Industri IT membuka potensi meningkatkan ekonomi digital. Ekosistem digital Indonesia menunjukkan potensi menjanjikan dengan pertumbuhan signifikan di sektor e-commerce, transportasi online, travel online, dan media. Namun, investasi AI per kapita masih rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya, menunjukkan adanya ruang untuk pertumbuhan.
Aviliani, ekonom senior INDEF, menyoroti pentingnya mengembangkan Ekosistem Logistik Nasional untuk mengurangi biaya logistik yang masih tinggi. Sektor pertanian, manufaktur, dan pariwisata juga memiliki potensi besar untuk memperluas digitalisasi, namun memerlukan dukungan regulasi yang jelas dan strategis.
Program Hilirisasi Digital memiliki dua tujuan utama: memperkuat infrastruktur digital dan melakukan digitalisasi rantai pasok industri strategis. Sekretaris Umum APJII, Zulfadly Syam, menekankan pentingnya pemerataan akses internet sebagai pondasi utama Hilirisasi Digital. Penetrasi internet di Indonesia saat ini mencapai 79,5 persen, dengan sekitar 221 juta penduduk yang terhubung.
Zulfadly juga menekankan bahwa roadmap Hilirisasi Digital harus melibatkan semua pihak, termasuk pemerintah dan sektor swasta. Sinergi ini penting agar roadmap hilirisasi tidak hanya digerakkan oleh sektor swasta, tetapi juga terintegrasi dengan daerah-daerah yang belum terjangkau, terutama di wilayah 3T.