cdn0-production-images-kly.akamaized.net
Telkomsel, salah satu penyedia layanan telekomunikasi terbesar di Indonesia, kini sedang melakukan uji coba penggunaan teknologi biometrik dalam proses registrasi kartu prabayar. Inisiatif ini bertujuan untuk meningkatkan keamanan data pelanggan dan memastikan bahwa informasi yang diberikan oleh pengguna terlindungi dengan baik.
Dengan penerapan sistem biometrik, khususnya pengenalan wajah, proses registrasi diharapkan menjadi lebih aman dan efisien. Ini juga dapat mencegah penyalahgunaan data pribadi yang sering terjadi di era digital saat ini. Pelanggan dapat melakukan registrasi kartu prabayar dan mengganti kartu dengan lebih mudah melalui mesin layanan mandiri seperti MyGrapari dan Grapari Online.
Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika (PPI) Kominfo, Wayan Toni Supriyanto, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Ia menekankan pentingnya penerapan prinsip Know Your Customer (KYC) untuk memastikan perlindungan data pribadi pelanggan. Dengan teknologi pengenalan wajah, tantangan dalam validasi identitas diharapkan dapat teratasi secara efektif.
Direktur Sales Telkomsel, Adiwinahyu Basuki Sigit, menyatakan bahwa Telkomsel menjadi pelopor dalam uji coba registrasi kartu prabayar menggunakan teknologi biometrik. Teknologi ini tidak hanya memudahkan proses registrasi, tetapi juga mengurangi risiko penipuan dan penyalahgunaan identitas yang kerap terjadi.
Telkomsel juga berkomitmen untuk terus mengadopsi teknologi terkini demi meningkatkan pengalaman pelanggan. Salah satu inovasi yang diperkenalkan adalah Asisten Virtual Veronika yang menggunakan AI, memberikan kemudahan akses layanan kapan saja dan di mana saja.
Dengan penerapan teknologi biometrik pengenalan wajah, Telkomsel optimis bahwa inovasi ini akan semakin meningkatkan akurasi dalam proses registrasi kartu SIM serta secara efektif mencegah penyalahgunaan data pelanggan. Ke depannya, Telkomsel berharap dapat berperan aktif dalam mendukung keamanan data pelanggan dan meminimalkan risiko kejahatan digital.