cdn-brilio-net.akamaized.net
Bukan rahasia lagi jika saat ini industri game di Indonesia dikuasai oleh produk-produk asing. Berapa banyak game yang populer di Tanah Air? Hampir semuanya merupakan impor. Sebaliknya, game lokal belum mampu menunjukkan tajinya. Namun, kini perlahan tapi pasti, game lokal mulai bangkit.
Dengan adanya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 19 Tahun 2024 tentang percepatan pengembangan industri game nasional, ada harapan baru. Peraturan ini bertujuan untuk memberikan arah, landasan, dan kepastian hukum dalam pengembangan industri game. Ini adalah langkah positif untuk mendorong game lokal agar bisa bersaing di pasar domestik dan global.
PT Nuon Digital Indonesia (Nuon) sebagai penggerak industri game nasional menggelar acara Main Bareng (MaBar) game lokal. Acara ini berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kementerian Dalam Negeri, Jakarta Pusat, dan merupakan bagian dari kampanye Ayo Hargai bertajuk Bangga Main Gim Lokal. Dalam acara ini, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian juga ikut bermain bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.
CEO Nuon, Aris Sudewo, menekankan bahwa saat ini ekosistem game nasional masih didominasi oleh produk luar negeri. Game lokal hanya menguasai 0,5% pasar dalam negeri, sebuah angka yang sangat kecil dibandingkan dengan 99,5% game impor. Mabar game lokal ini menjadi simbol bahwa kolaborasi antara pemerintah dan pelaku industri adalah kunci untuk mengubah dinamika pasar.
Nuon bersama Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan BRIN juga memperkenalkan Game Asset Nusantara (GANA), sebuah platform inovatif yang menyediakan berbagai aset digital seperti karakter 3D dan efek visual. GANA berfungsi sebagai marketplace, memungkinkan kreator menjual dan mendistribusikan aset mereka secara komersial, sehingga mendukung ekosistem ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan.
Inisiatif ini dipandang sebagai terobosan penting, membuka ruang bagi talenta lokal untuk lebih mudah berkembang di tengah ketatnya persaingan global.