media.cnn.com
Kecerdasan buatan (AI) telah merevolusi berbagai bidang, termasuk arkeologi. Dengan kemampuan untuk menganalisis data besar, AI membantu arkeolog menemukan situs yang sebelumnya tidak terdeteksi.
Teknologi AI, seperti pembelajaran mesin dan pengolahan citra, digunakan untuk menganalisis citra satelit dan data geospasial. Ini memungkinkan peneliti untuk mengidentifikasi pola yang menunjukkan keberadaan situs arkeologi.
Dengan menggunakan AI, arkeolog dapat menghemat waktu dan sumber daya. AI juga dapat membantu dalam memprediksi lokasi situs berdasarkan data historis dan lingkungan.
Beberapa proyek telah berhasil menggunakan AI untuk menemukan situs kuno di berbagai belahan dunia. Misalnya, analisis citra satelit di daerah terpencil telah mengungkapkan struktur yang sebelumnya tidak terlihat.
Kecerdasan buatan menawarkan potensi besar dalam bidang arkeologi. Dengan terus berkembangnya teknologi, kita dapat berharap untuk menemukan lebih banyak situs bersejarah yang hilang.