Media Asing Peringatkan Potensi Indonesia Terancam Seperti Chili Karena Penurunan Kelas Menengah

"Media internasional mengingatkan Indonesia tentang risiko penurunan kelas menengah yang bisa berujung pada masalah sosial dan ekonomi."

Media Asing Peringatkan Potensi Indonesia Terancam Seperti Chili Karena Penurunan Kelas Menengah

Daftar Isi

  1. Pengantar
  2. Faktor Penurunan Kelas Menengah
  3. Kisah Muhammad Yudhi
  4. Statistik Kelas Menengah di Indonesia
  5. Peringatan dari Chili
  6. Solusi dari Pemerintah

Pengantar

Indonesia saat ini menghadapi tantangan serius dengan menyusutnya kelas menengah, yang merupakan pilar utama perekonomian. Media asal Singapura, Channel News Asia (CNA), menyoroti potensi Indonesia mengalami nasib serupa dengan Chili jika tren ini terus berlanjut.

Faktor Penurunan Kelas Menengah

Menurut CNA, ada beberapa faktor yang menyebabkan penurunan kelas menengah di Indonesia. Pemutusan hubungan kerja (PHK), pajak yang tinggi, dan meningkatnya harga barang menjadi penyebab utama yang menggerus daya beli masyarakat.

Kisah Muhammad Yudhi

Salah satu contoh nyata adalah Muhammad Yudhi, seorang mantan pekerja kantoran yang kini beralih menjadi ojek online setelah di-PHK. Dengan penghasilan hanya Rp 2 juta per bulan, Yudhi merasa kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari di tengah kenaikan harga yang terus terjadi. "Saya sedih, rasanya kita seperti sedang mundur sebagai sebuah negara," ungkapnya.

Statistik Kelas Menengah di Indonesia

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa jumlah penduduk kelas menengah di Indonesia telah turun sebesar 17,1 persen, yang berarti sekitar 47,85 juta orang dari total 289 juta penduduk.

Peringatan dari Chili

Para pakar memperingatkan bahwa penurunan kelas menengah ini bisa menjadi tanda bahaya bagi ekonomi Indonesia. Bhima Yudhistira, direktur eksekutif CELIOS, menyatakan bahwa meskipun PDB Indonesia tumbuh sekitar 5 persen, kesenjangan sosial semakin melebar, mirip dengan situasi di Chili yang mengalami kerusuhan sosial akibat ketidakpuasan kelas menengah.

Solusi dari Pemerintah

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengakui pentingnya kelas menengah dalam perekonomian dan telah memberikan beberapa insentif. Namun, banyak yang berpendapat bahwa langkah tersebut belum cukup untuk mengatasi masalah yang ada. Bhima menekankan perlunya pemerintah untuk merumuskan kembali upah minimum dan memberikan potongan pajak pada kebutuhan dasar agar daya beli masyarakat dapat pulih.


Baca Berita yang lain di Google News



Our Network